Polisi Uji Laboratorium Bahan Baku Obat Afi Farma
Merdeka.com - Penyidik Bareskrim Polri terus mengusut kasus gagal ginjal akut diduga melibatkan perusahaan farmasi PT Afi Farma Pharmaceutical Industries (Afi Farma), yang sudah naik ke tahap penyidikan. Diketahui, untuk sementara waktu ini perusahaan farmasi tersebut tidak beroperasi.
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dir Tipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pipit Rismanto mengatakan, saat ini sudah sebanyak 15 orang saksi dilakukan pemeriksaan oleh pihaknya.
"Ya kalau hasil pemeriksaan kita kan sudah memeriksa 15 saksi di Kediri. Afi Farma semua. Sementara itu dulu ya," kata Pipit saat dihubungi, Jumat (4/11).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Kenapa Veri AFI mengungkap kasus pinjol? Veri menjelaskan bahwa ia awalnya tidak ingin membawa kasus ini ke publik, tetapi setelah berbicara dengan kuasa hukumnya, ia memutuskan untuk mengungkapkan kasus ini lebih dulu. Veri dan tim kuasa hukumnya berusaha mencegah oknum dari pinjol ilegal tersebut untuk mengungkapkan nama Veri di media sosial.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Selain itu, dalam kasus ini pihaknya juga sudah melakukan penyitaan beberapa barang bukti untuk dijadikan sampel dari produk tersebut.
"Masih running ya melakukan pendalaman-pendalaman dengan menyita beberapa sampel dari produk, bahan baku sedang uji lab. Kita akan uji lab lagi terkait bahan baku yang diduga ada pencemaran EG dan DEG," sebutnya.
Meski sudah melakukan penyitaan sejumlah barang bukti, akan tetapi penyidik masih berada di Kediri melakukan penyidikan.
"Belum (pulang dari Kediri) masih proses penyidikan," ujarnya.
Selain itu, ia menyebut, sudah ada beberapa drum yang diberi police line atau garis polisi. Nantinya, bahan-bahan baku yang ada pada drum itu pun akan dilakukan uji laboratorium.
"(Targetnya) Mudah-mudahan minggu ini ada kejelasan, kita kan juga membawa sampel baru juga dari bahan-bahan baku, kan ada beberapa drum yang kita cek. Kan ada beberap drum yang kita amankan sedang kita police line, ini nanti kita ambil sampelnya," ucapnya.
"Dari drum-drum itu misalnya kira-kira 10-10nya melakukan uji sampel. Kemudian nanti mana yang mengandung EG dan DEG, atau cemaran-cemaran lainnya," sambungnya.
Sebelumnya, Polisi mengebut pengusutan perkara kasus gagal ginjal akut diduga melibatkan perusahaan Afi Farma. Pengusutan dilakukan polisi setelah menaikkan status penyelidikan perkara gagal ginjal akut menjadi penyidikan berdasarkan hasil gelar perkara dilakukan hari ini.
"Terkait dengan penanganan kasus gagal ginjal akut anak, hari ini Bareskrim Polri telah gelar perkara dalam rangka meningkatkan status penyelidikan jadi penyidikan terhadap temuan produk obat PT AF," kata Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Nurul Azizah kepada wartawan, Selasa (1/11).
Nurul menjelaskan, penyidikan dilakukan Bareskrim Polri dengan mengamankan barang bukti dan memeriksa PT Afi Farma serta pemasok bahan baku obat sirop. Kemudian meminta klarifikasi BPOM terkait izin edar produsen obat.
"Tindak lanjutnya membuat mindik serta pengamanan barang bukti. Selanjutnya melakukan riksa dan cek terhadap produsen obat PT AF dan supplier bahan baku," kata Nurul.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bareskrim Polri menaikkan status hukum penanganan kasus dugaan keterlibatan pihak BPOM.
Baca SelengkapnyaKapasitas produksi lima pabrik milik Kimia Farma yang akan ditutup tersebut tidak pernah mencapai target.
Baca SelengkapnyaSidang lanjutan gugatan class action GGAPA yang beragendakan pembacaan gugatan tersebut harus ditunda karena alasan perbaikan adminsitrasi.
Baca SelengkapnyaSebelum dtemukan jadi mayat, korban sempat ditemani suaminya berobat ke sebuah rumah sakit tapi tiba-tiba saja menghilang.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memberikan update pengusutan kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaPelimpahan berkas perkara dan menunggu dari pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dinyatakan rampung bakal diumumkan ke publik.
Baca SelengkapnyaBentuk rekayasa keuangan yang diduga dilakukan oleh anak usaha Kimia Farma yaitu seakan-akan hasil penjualan atau distribusi berjalan baik.
Baca SelengkapnyaArya menjelaskan, tagihan yang tidak pernah diterima oleh Indofarma ini menyebabkan Indofarma kesulitan untuk membayar gaji karyawan sejak Maret 2024.
Baca SelengkapnyaTiko mengatakan pihaknya tak akan pandang bulu dalam proses hukum tersebut. Termasuk jika ditemukan pengurus perusahaan yang bermasalah.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya belum juga menetapkan satu orang pun menjadi tersangka.
Baca Selengkapnya